Tugas jurnaslistik, tanggal : 28 September 2017
Pengungsi di Candi Kuning Tabanan
Jumlah
pengungsi yang terdapat di posko induk Candi Kuning Tabanan sebanyak 69 orang
dengan jumlah laki-laki 32 orang dan perempuan 37 orang. Terbentuknya posko
induk Candi Kuning Tabanan bukan semata-mata karena perintah pemerintah
melainkan karena banyaknya pengungsi erupsi Gunung Agung memiliki karabat di
Desa Candi Kuning Tabanan dan ingin tinggal dengan kerabatnya. Karena dari
hasil kekerabatan antara masyarakat Candi Kuning Tabanan dengan masyarakat
Karangasem maka warga setempat membentuk posko pengungsian erupsi Gunung Agung
untuk membantu para kerabat yang dari Karangasem.
“Kebanyakan
orang disini itu kekerabatnnya orang karangasem Mereka disini sebelum tahun
1963 sudah kesini untuk mengungsinya,istilahnya mencari penghidupan, mereka
kesini mulai erupsi tahun 1963 itu terbentuklah desa yang tiga diselatan Batusesa,
pemuteran dan Bukit Catu. Itukan dari 1963 mereka mengungsi membawa nama desanya sendiri. pemuteran,
Batusesa dan Bukit Catu itu adalah desa sebelah timurnya Besakih”. Ungkap
Ngurah dalam hasil wawancara di Candi Kuning Tabanan pada Kamis (28/9/17).
Dengan
terbentuknya tiga desa pada tahun 1963
menyebabkan orang karangasem yang memiliki kerabat dari tiga desa tersebut
yaitu desa Batusesa, Pemuteran dan Bukit Catu sekarang mengungsi ke kerabat
mereka masing-masing. “ istilahnya bendul Desa, Makanya sekarang di tiga desa
tersebut yang dari pemuteran, Batusesa, Bukit catu yang membawa nama desa dari
karangasem untuk membangun tiga desa tersebut”. Lanjut Ngurah.
Terbentuknya
posko erupsi Gunung Agung ini disetujui oleh warga Candi Kuning Tabanan terlihat
dari semangat dari semua pihak dari Desa Candi Kuning Tabahan. Hal ini di
perkuat dengan tercatatnya 60 orang relawan yang terdapat di Posko Candi Kuning
Tabanan.
Ngurah
(laki-laki) seorang relawan di Candi Kuning Tabanan Kamis (28/9) dalam hasil
wawancara mengungapkan “ Diperkirakan persediaan makanan untuk pengungsi erupsi
gunung agung hanya untuk 2 minggu kedepan”. Dari data yang ditelusuri bahwa
persediaan yang dimiliki posko Candi Kuning Tabanan saat ini relative sedikit
karena diperkirakan persediaan makanan yang dimiliki untuk pengungsi hanya
dapat dipergunakan dalam waktu 2 minggu kedepan.
Persediaan
makanan yang dimiliki berupa sayur-sayuran,mie instan, beras, telor dan lainnya
masih relative terbatas. Sehingga untuk memenuhi persediaan makanan pengungsi
yang bekelanjutan pihak relawan melakukan pembatasan pemberian makanan
penggungsi dengan mengecek pemberian stok makanan penggungsi.
“Dalam
hal ini, relawan menyerahkan seluruh tugas dalam mengolah makanan kepada
pengungsi untuk membuat situasi
pemikiran pengungsi tidak jenuh”. Lanjut Ngurah.
Di
posko Candi Kuning Tabanan para pengungsi dipersilahkan dan diberi kepercayaan
untuk mengolah makanan yang ingin disajikan dan dimakannya. Sehingga penggungsi
dapat makan saat mereka inginkan dan kmerasa lapar. Hal ini dilakukan agar
pengungsi tidak jenuh saat berada di tempat pengungsia dan agar dapat
menciptakan rasa kekeluargaan pengungsi dengan pengungsi maupun pengungsi
dengan relawan. Situasi seperti ini diciptakan agar rasa kekeluargaan semakin
kuat dan pengungsi menjadi lebih nyaman dan merasa berada di rumah sendiri
bukan di pengungsian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar