Tugas Jurnalistik
Sabtu,7 Oktober 2017
Kondisi Pasir Yang Membuat Resah
Seperti
Peribahasa mengatakan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sebuah ungkapan yang
menjadi sebuah belenggu hati yang saat ini sedang menimpa salah satu pengusaha pasir asal Desa
Geluntung, Kabupaten Tabanan. Sabtu
(7/10) seorang pengusaha yang tergolong pengusaha menengah keatas yang bernama
I Made Sudiarsana.S.S (47) saat ini sedang berkecimpu dalam usaha yang menjual
alat bangunan mengalami goncangan ekonomi. Hal ini terjadi disebabkan karena
harga pasir yang digunakan sebagai bahan bangunan mengalami kenaikan secara
drastis.
“Harga pasir melambung tinggi karena langka
dan susah di dapat”.Ungkap I Made Sudiarsana.S.S. Kelangkaan di dalam mendapatkan pasir memicu
naiknya harga pasir dan membuat situasi
toko menjadi sepi. Harga pasir yang dulunya Rp. 1.200.000 sekarang menjadi Rp.
2.500.000 .Kenaikan yang sangat drastis ini, yang mencapai 2 kali lipat dari
harga awal sangat mengagetkan konsumen. Keheningan dan kesunyian situasi toko
membuat ketidak stabilan pemasukan laba dari usahanya. Ketidak stabilan yang
dialami berdampak terhadap perekonomian usaha yang dirintis I Made Sudiarsana.S.S.
Krena mata pencarian utamanya adalah usaha jual beli pasir.
“Cukup
menghambat, karena pasir merupakan salah satu bahan penting dalam proses
pembangunan dan menjadi hambatan karena pasir adalah komponen yang cukup sering dibeli oleh konsumen”. Lanjut I Made
Sudiarsana.S.S. Pasir yang menjadi
komponen dagangan yang laris dibeli konsumen dengan keadaan harga yang
meningkat menjadikan konsumen mengeluh akan hal yang terjadi saat ini. selain
dipicu karena harganya meningkat, juga karena pasokan pasir yang tidak tentu
kapan datangnya menjadi penghambat kedatangan pasir serta sampainya pasir
ketangan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar