Sabtu, 25 November 2017

opini KONTROPERSI TANGGAPAN TUAK ADALAH NYAWA




KONTROPERSI TANGGAPAN TUAK ADALAH NYAWA
oleh Ni Luh Wayan Ulan Anggareni


Tuak adalah nanya merupakan kalimat maupun slogan yang saat ini sedang  membuming dikalangan anak remaja. Bukan hanya d ikalangan anak remaja saja, namun lagu tuak adalah nyawa sangat populer di kalangan anak-anak pula. Berawal dilirisnya lagu yang berjudul tuak adalah dari  Masekepung Band Sukawati sangat membuat gejolak  semangat yang cukup besar  dikalangan masyarakat,khususnya masyarakat Bali. Karena berbahasakan bahasa Bali maka kalimat tuak adalah nyawa sangat populer di telinga masyarakat Bali.
Semenjak lagu tuak adalah nyawa beredar di dunia pasaran, satu persatu tempat maupun masyarakat menyanyikan lagu ini dan menganggap lagu tuak adalah nyawa bagian dari kehidupan yang sedang dihadapi. Lagu tuak adalah nyawa diprediksi menanamkan suatu pemikiran baru terkait dengan tuak tersebut. Karena teropsesi dari lirik yang terdapat di lagu tuak adalah nyawa, banyak masyarakat Bali baik dikalangan remaja sampai anak-anak menyalaggunakani lagu ini. Anggapan banyak orang dari lagu tuak adalah tuak dapat menghidupan jiwa dan menggobarkan semangat tinggi dalam kehidupan.Tanpa disadari, tuak yang dianggap sebagai pembangkin jiwa ini malah sedikit demi sedikit merusak kehidupan dan kesehatan badan bagi yang mengkonsumsinya.
Saking populernya tuak adalah nyawa pihak kepolisisan pemerintah khususnya pemerintahan di Bali membuat seperti larangan yang dibuat melalui cuplikan berupa video yang mengisahkan orang yang mengganggap tuak adalah nyawa dan video tersebut memberi makna positif dan negative dari mengkonsumsi tuak. Dalam hal ini sangat terlihat bahwa pihak pemerintah sangat melirik masyarakat dari perkembangan jaman saat ini yang berupa populernya kalimat tuak adalah nyawa tersebut.
Tuak pada dasarnya adalah minuman yang dibuat dari tumbuhan yang dapat memperhangat badan, namun apabila tuak dikonsumsi tidak pada takarannya atau berlebihan maka tuak akan dapat membuat seseorang yang mengkonsumsinya menjadi tidak terkontrol atau istilahnya  dapat membuat mabuk. Seseorang yang sedang mabuk tidak dapat mengontrol emosi dan tingkah laku serta pikirannya. Lebih fatal lagi, orang yang sedang mabuk tidak bisa mengingat kejadian yang terjadi saat mabuk. Masyarakat seringkali menyalahgunakan kalimat tuak adalah nyawa .Kebanyakan masyarakat  mengganggap tuak adalah nyawa sebagai slogan pengekspresi keadaan masyarakat serta sering kali masyarakat juga menilai bahwa kalimat tuak adalah nyawa sebagai pembuka didalam mencari teman dalam pergaulan.
Dengan waktu singkat kalimat tuak adalah nyawa seakan mengifnotis pemikiran setiap orang yang mendengarkan lagu ini. Jangankan remaja yang senang mendengar lagu, anak-anak kecil serta orang tupun seakan ikut berpartisipasi serta ikut mendalami lagu yang berjudul tuak adalah nyawa.Maraknya masyarakat  yang senang mendengarkan lagu ini sering kali membuat dampak yang besar  dalam kehidupan masyarakat. Dampak yang diperoleh dari kalimat tuak adalah nyawa lebih banyak mengarah pada dampak negative dari pada dampak positif. Namun adapula orang yang menggangdap mengkonsusi tuak memberikan dampak yang positif.
Bila dikaitkan dengan umur maka, adapula orang yang mengganggap tuak tersebut memberikan dampak positif. Dampak positif yang kira-kira ditimbulkan oleh tuak adalah terjadinya tali persaudaraan diantara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Karena dalam hal ini tuak dapat membuka pembicaraan atau tali siraturahmi saat duduk melingkar dan mengobrol. Namun lain dari pada itu ,tuak juga dapat member kesan negative dalam penyelenggaraannya.Tadi ada tanggapan bahwa tuak dapat menumbuhkan tali persaudaraan tetapi sekarang tuak dapat menghancurkan tali persaudaraan. Hal tersebut terjadi apabila tuak yang sudah menguasai pikiran seseorang akan dapat menciptakan ego yang tinggi. ego yang tinggi ini dapat membuat tekanan darah seseorang lmeningkat dan amarahpun juga cepat meningkat sehingga akan dapat terjadi perkelahian diantara orang.
 Banyak sekali tanggapan-tanggapan yang bermunculan terkait dengan tuak yang saat ini sedang merajalela di kalangan kaum remaja. Cenderung orang yang tanpa sadar atau sedang mengalami mabuk apabila sedang mengendarai sepeda motor dapat merugikan dan mencelakai orang disekitarnya. Orang yang mabuk saat mengendarai motor akan terlihat ugal-ugalan karena pengagruh tuah sangat besar dalam tubuhnya. Apabila terjadi hal tersebut maka kefatalanpun bisa terjadi. Hal yang dimaksud adalah akan terjadinya kecelakaan yang dapat mengakibatkan luka sapai kematian. Apabila kejadian ini terjadi, bukan hanya orang yang sedang mabuk itusaja mengalami kerugian manum orang lain yang terdapat disekitarnya juga mengalami kerugian.
Maraknya perkembangan tuak yang berawal dari nyanyian lagu adalah tuak juga berimbas pula pada anak-anak. Anak-anak jaman sekarang terlihat sangat tergoda dengan kaliamat tuak adalah nyawa. Bukan hanya mendengarkan dan menyanyikan  lagu tuak adalah nyawa namun anak-anak ini juga terlihat aktif di sosial media sedang melakukan kegiatan minum tuak baik dalam foto maupun video. Maraknya hal tersebut, padahal berawal dari satu anak , selanjutnya ditiru oleh anak lainnya sehingga akan dapat menciptakan pergaulan bebas dari hal tersebut.
Perlu adanya sikap lebih berhati-hati dalam menamsirkan suatu kalimat karena apabila salah penafsiran dan salah penerapannya  maka dapat memberikan dampak yang buruk dalam kehidupan. Bukannya akan dapat berdampak pada satu orang namun apa yang kita lakukan akan berdampak besar pada orang lain. Baik itu keluarga, masyarakat maupun anak-anak. 

Jumat, 10 November 2017

Jaje giling-giling sebagai penyambut hari raya kuningan

Jaje giling-giling sebagai penyambut hari raya kuningan


Umat Agama Hindu memiliki banyak sekali hari raya suci. Hari raya suci umat Agama Hindu memiliki makna dan tujuan serta ketentuan hari yang berbeda-beda. Salah satu hari besar  Agama Hindu adalah hari raya Galungan dan Kuningan. Hari raya Galungan dan Kuningan, umat Agama Hindu biasanya membuat beranekaragam banten maupun makanan yang nantinya dipergunakan untuk dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 

Biasanya, tradisi yang masih kental dan masih diterapkan di Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali membuat banten yang disebut dengan soda yang dipersembahkan pada saat hari raya Galungan dan Kuningan. Namun ada yang berbeda dalam penyambutan hari raya Galungan dan Kuningan ini yaitu pada saat hari menyambut hari raya Kuningan, warga banjar Tua bukan hanya membuat nasi kuning yang merupakan ciri khas dari hari raya Kuningan tapi juga membuat jaje giling-giling. Jaje giling-giling merupakan makanan yang terbuat dari tepung dan dibentuk sedemikian rupa serta dimasak bersamaan dengan gula bali yang sudah meleleh.

Cara membuat tape banten

Cara membuat tape banten Tape banten adalah salah satu sarana yang dipergunakan untuk pelengkap banten seperti soda dan lain sebaga...