Senin, 05 Juni 2017

Preservasi budaya tradisi mesuryak di Desa Bongan Tabanan



Preserpasi Budaya
Tradisi Mesuryak Di Desa Bongan Tabanan

          
Tradisi mesuryak adalah budaya unik  yang terdapat di Dusun Bongan Gede,Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan –Bali.  Mesuryak dalam bahasa Indonesia berarti bersorak. Tradisi mesuryak merupakan melemparkan uang yang sudah dilakukan sejak dulu, tanpa diketahui kapan dimulainya tradisi ini sehingga menjadi prosesi tradisi rutin yang dilaksanakan sampai sekarang ini. Banyak yang ikut serta dalam tradisi ini baik tua, muda, dewasa, anak-anak , laki-laki dan perempuan berbaur, berdesak-desakan memperebutkan uang, mereka saling bersorak (mesuryak), bersuka cita, suasana riang gembira. Walaupun berebutan dan berdesak-desakan dalam melaksanakan tradisi mesuryak tapi para warga melaksanakan tradisi ini dengan penuh kegembiraan sehingga terjalin keakraban antara warga.  Yang dilakukan 6 bulan sekali yaitu bertepatan pada hari raya Kuningan.

Pada masa sebelumnya tradisi mesurya mempergunakan uang kepeng, namun seiring berjalannya waktu dan transisi jaman penggunaan uang kepeng digantikan dengan uang logam dan uang kertas.
 
Sebelum prosesi ini dimulai, para warga melakukan persembahyangan di merajan dan di pura khayangan tiga yang ada di desa adat setempat. Setelah melakukan persembahyangan untuk mengawali tradisi mesuryak, warga membawa sesajen ke depan pintu masuk rumah yang dipimpin oleh pemangku atau yang dituakan untuk melantunkan doa-doa dan setelah itu titutup dengan tradisi mesuryak yang dilakukan di depan pintu masuk rumah. Banten sesaji atau banten pengadengan di letakkan di depan pintu masuk rumah (kori) yang sesajennya terdiri atas beras, telur, pis bolong serta perlengkapan lainnya yang disiapkan untuk persembahan kepada leluhur.
       
Masing-masing anggota keluarga memberi bekal kepada leluhur  yang digunakan untuk melaksanakan tradisi mesuryak  sesuai dengan kemampuannya. Mulai dari uang logam recehan sampai dengan kertas nominal 100 ribuan. Semua warga melakukan tradisi ini dengan suka cita tanpa paksaan  untuk member bekal kepada leluhur mereka yang akan kembali ke alam-Nya. Uang-uang tersebut dilemparkan ke uadara dan disambut oleh warga lain yang sudah berkumpul di depan warga yang ingin melemparkan uang.Tujuan utama dalam tradisi mesuryak ini adalah rasa bahagia dan kegembiraan yang ditimbulkan yang diyakini oleh masyarakat bahwa para leluhurpun akan kembali pulang ke alamnya dengan tenang dan damai lalu akan memberikan berkah kemakmuran pada keturunannya. Dengan kata lain tradisi mesuryak ini dikatakan sebagai tradisi mengantarkan para leluhur pulang ke surga.

DAFTAR PUSTAKA

Sudiatmika, Wayan Adi.2014.Tradisi Mesuryak Di Desa Bngan Tabanan.Dalam https://panbelog.wordpress.com/2014/05/31/tradisi-mesuryak-di-desa-bongan-tabanan/. Diunduh pada 3 April 2017.
Rohmat.2014. Tradisi Mesuryak di Bali, Antarkan Arwah Leluhur ke Sorga. Dalam https://daerah.sindonews.com/read/868849/27/tradisi-mesuryak-di-bali-antarkan-arwah-leluhur-ke-sorga-1401532330 Diunduh pada 3 Arpil 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara membuat tape banten

Cara membuat tape banten Tape banten adalah salah satu sarana yang dipergunakan untuk pelengkap banten seperti soda dan lain sebaga...